Sate ayam dan sate kambing mungkin sering sering kita jumpai dan bisa didapatkan dengan mudah, tapi bagaimana dengan sate sapi? Mungkin jarang dan sedikit sulit untuk mendapatkannya. Untuk kali ini, Saya bersama tim wisatakuliner.com singgah ke Sate Suruh di Kota Salatiga. Sebenarnya nama warung ini adalah Sate Sapi Suruh dan Bakso, tapi kebanyakan orang menyebutnya dengan nama Sate Suruh.
Kami sampai dilokasi pada jam satu siang, karena kami juga berencana
untuk mampir ke wedang ronde yang baru buka mulai jam 2 dan tempatnya
tepat berada di belakangnya. Untuk lokasinya sendiri, Sate Sapi Suruh
berada di Jl. Jenderal Sudirman (Setelah Hotel Quaility) tepat
di sebelah kanan Polsek Pasar Raya 2 (kalau kita menghadap ke arah
polsek). Warungnya cukup besar dan ramai, tapi kami bisa mendapatkan
tempat duduk cukup mudah.
Kepulan asap yang sesekali lewat membawa aroma sate yang menggoda, membuat perut semakin lapar. Sambil
menunggu pesanan disajikan, sekarang waktunya untuk mencari sang
pemilik. Tapi sayang, waktu itu Bu Ngatmiati sedang tidak ada dilokasi,
tapi untungnya ada Pak Harkin (suami dari Ibu Ngatmiati). Sambil terus
memotong ketupat, Pak Harkin mulai menceritakan sedikit kisah tentang
usaha sate sapi suruh ini. Pada awalnya sate sapi ini dirintis sekitar
tahun 1962, kemudian pada tahun 1987-an usaha ini dilanjutkan oleh Ibu
Ngatmiati bersama suami dan anaknya. Sedangkan kata suruh merupakan nama
sebuah daerah dimana usaha sate sapi ini dimulai, sehingga dikenal
dengan nama sate suruh atau sate sapi suruh hingga sekarang.
Selesai berbincang dengan Pak Harkin, ternyata seporsi sate plus
ketupat sudah tersaji di atas meja lengkap dengan minumannya. Potongan
ketupat ditata di atas piring yang beralaskan daun pisang, 10 tusuk sate
sudah diletakkan di atasnya beserta bumbu kacangnya. Saat gigitan
pertama, hemm …. dagingnya empuk dan tidak alot meski ukurannya cukup
besar, bau sapinya juga tidak tercium sama sekali. Setelah gigitan
berikutnya, saya langsung terdiam sejenak, ternyata dapat gajih (lemak ) yang
juga tidak alot. Setiap satu tusuk sate terdiri dari tiga potong, 2
daging sapi dan sepotong lemak yang diselipkan di tengahnya. Kalau untuk
bumbu kacangnya masih agak kasar dan ada sedikit rasa manis yang khas
masakan Jawa Tengahan. Kalau kurang suka dengan taste makanan
yang manis bisa menambahkan sambal. Yang menambah santap siang ini
menjadi lebih istimewa, ketupatnya benar-benar halus dan lembut.
Selain
menyajikan sate sapi, juga ada menu sate ayam, bakso, mie ayam dan mie
ayam bakso. Sedangkan untuk minumannya, ada beras kencur, berbagai macam
jus (alpukat, apel, strawberry, mangga, wortel, jambu) dan minuman khas
warung makan pada umumnya. Untuk dapat menikmati sate sapi suruh, kita
cukup mengeluarkan kocek kurang dari 18ribu rupiah. Kita bisa singgah ke
warung ini setiap hari mulai dari jam setengah 10 siang sampai jam
setengah 10 malam. Hingga kini, sate sapi suruh memiliki cabang yang
berada di Jl. Solo Km 6, Jogjakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar