Selasa, 11 Juni 2013

Bakso & Bakwan Cak No

Selepas dari Depot Kalimantan Bamara, Saya bersama tim wisatakuliner.com yang lain kembali menuju arah jalan raya utama (Jl. Demak). Tapi ketika kami melintasi jalan Purwodadi Utara, tepat di ujung pertigaan ada warung kecil dengan sebuah rombong di bagian depannya. Ketika kami melintasi warung tersebut pada saat perjalanan menuju Depot Bamara sampai sekarang, selalu saja terlihat pembeli yang keluar masuk warung tersebut. Karena penasaran, kami pun menghentikan kendaraan dan masuk ke dalam warung tersebut

.
Setelah sempat ngobrol sebentar dengan penjualnya, ternyata mereka menjual bakwan dan bakso,
 tapi para pembeli tersebut lebih sering memesan bakwannya. Bakwan yang dimaksud disini tentu saja bukan bakwan jagung atau jenis bakwan yang biasanya di jual di pinggir jalan bersama dengan gorengan lainnya, tetapi merupakan salah satu makanan yang mirip dengan bakso. Kalau menurut definisi pejualnya sendiri, bakwan ini serupa dengan bakso tapi berbeda. Kalau biasanya bakso disantap dengan menggunakan kecap, saus dan beberapa tambahan lainnya. Sedangkan bakwan tidak menggunakan kecap, atau lebih tepatnya disantap beningan (tanpa tambahan kecap/ saus). Sedangkan untuk isian bakwan sendiri tidak terlalu jauh berbeda dengan bakso, ada pangsit basah, pangsit kering, tahu, bakso halus dan bakso kasar yang kemudian disiram dengan kuah bening.


Bagi orang awam apalagi yang berada diluar daerah Jawa Timur pasti binggung membedakan antara bakso dan bakwan, dari pada pusing-pusing mencari perbedaannya mari kita cobain dulu seporsi bakwan yang telah tersaji diatas meja. Meski isian dan tampilannya serupa tapi rasa kuah kaldunya cukup terasa bedaannya. Untuk kuah bakwan, kaldunya terasa kuat banget dan lebih bening. Kalau pada bakso biasanya Saya bertemu dengan yang namanya irisan seledri, tapi pada bakwan Saya hanya bertemu dengan irisan daun bawang. Selain itu jika pada bakso biasa ditambahkan mie atau soun, pada bakwan tidak kita temukan. Rasa dari bakwan buatan Cak No sangat sedhep (sedap) apalagi kuahnya terasa sangat gurih dan seger. Lebih nikmat lagi jika sebelum digigit, isian bakwan ini dicocol ke mangkuk berisi sambal yang telah dicampur dengan kecap manis. Membayangkannya membuat Saya ingin kembali lagi kalau sedang berada di Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar