Lomie
merupakan masakan asli Tionghoa, biasa memasaknya menggunakan tulang
dan tetelan babi untuk kuahnya. Namun di “Lomie dan Bakmie Imam Bonjol”,
tulang dan tetelan babi diganti dengan ebi dan cumi-cumi. Dalam seporsi
lomie terdiri dari mie kuning, sayur kangkung, bakso, pangsit, rajangan
daun bawang dan bawang goreng, taoge, cumi kering, ebi, daging ayam dan
kuah kental campuran tepung kanji. Selain itu, kedai ini juga
menyediakan beberapa menu lainnya yang bisa dicoba. Ada yamin manis
bakso pangsit, yamin asin bakso pangsit, mi kuah, lomie bakso, lomie
bakso pangsit, lomie ayam, yamin asin, yamin bakso pangsit, bihun kuah
ayam, dan bihun campur.
Ada
dua jenis mie yang digunakan sebagai bahan isian lomie disini, yang
satu helainnya agak lebar, sedangkan yang satunya agak lebih halus.
keduanya sama-sama mie segar yang dibuat setiap hari, sehingga kualitas
dan rasanya selalu terjaga. Tak heran para pelanggan lomie disini selalu
balik kembali untuk menikmati kelezatan lomie Imam Bonjol.
Kedai
ini mulai melayani pelanggannya mulai pukul 8 pagi hingga pukul 5 sore
setiap harinya. Kapasitasnya cukup luas, bahkan bisa menampung hingga
200 pengunjung. Lomie ini bisa kita temukan di jalan Imam Bonjol No. 9,
di dalam pujasera bersama dengan sekitar 25 pedagang aneka makanan
lainnya. Sekarang lomie & bakmi Iman Bonjol sudah memiliki cabang
yang berada di jalan Wayang No. 12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar