Selain
dikenal sebagai Kota Pahlawan, Surabaya juga dikenal sebagai gudangnya
kuliner. Ada begitu banyak kuliner khas Surabaya yang sudah tidak asing
lagi bagi sebagain besar orang-orang dari kota lain. Salah satu kuliner
yang wajib di coba kalau ke Surabaya yaitu Sate Klopo. Dalam bahasa Jawa, klopo itu artinnya kelapa, jadi awalnya Saya sempat berpikir kalau sate ini merupakan sate yang terbuat dari kelapa. Tapi setelah dipikir-pikir, apa enaknya kelapa kok dibikin sate??! Dari pada berandai-andai yang gak jelas juntrungannya dan penasaran terus, Saya pun pergi untuk mencari Sate Kelopo yang khas dari Kota Surabaya ini.
Pagi itu Saya bersama tim wisatakuliner.com pergi ke jalan
Walikota Mustajab, Surabaya. Kalau Anda belum tahu dimana lokasi
pastinya, dari Hotel Garden Palace di Jl. Yos Sudarso, lurus saja terus
sampai pertigaan belok ke kiri menuju Jl. Walikota Mustajab, Surabaya.
Disana ada sebuah warung bernama “Warung Sate Klopo Ondomohen Bu Asih”, letaknya di kios no. 36 di sebelah kiri jalan tepat di samping pojok jalan Gondosuli. Diantara penjual sate klopo, warung ini yang cukup dikenal hingga ke lular kota Surabaya.
Dari
jauh sudah terlihat kepulan asap yang keluar tanpa henti dari sebuah
warung yang sangat sederhana. Setelah masuk ke dalam, ternyata warungnya
masih ramai meski sudah melewati jam makan pagi dan belum waktunya
makan siang. Setelah memesan dan melihat proses pembakarannya, ternyata
satenya bukan terbuat dari kelapa seperti yang Saya bayangkan
sebelumnya. Tapi satenya terbuat dari daging sapi maupun jerohan sapi
dan juga lemaknya. Terus kenapa dinamakan sate klopo ondomohen, jawabnya cukup singkat, karena bahan-bahan untuk sate tersebut dibalut dengan parutan kelapa. Sedangkan ondomohen
merupakan sebuah nama jalan yang kini berganti menjadi Jalan Walikota
Mustajab. Dulunya warung sate klopo ondomohen ada di sebelah kanan jalan
kalau kita dari arah jalan Yos. Sudarsono, tempatnya juga tak jauh dari
lokasi yang sekarang.
Karena
sudah lapar, Saya langsung memesan sate klopo kepada penjualnya. Karena
warungnya ramai, pesanan datangnya cukup lama. Menurut informasi yang
Saya terima, kalau kita bisa berbahasa Madura, bisa dipastikan pesanan
datang lebih cepat dari biasanya. Karena pemiliknya memang orang Madura,
tapi berhubung Saya gak bisa bahasa Madura, jadi ya sabar-sabar saja
menunggu pesanan datang. Dan beberapa saat kemudian pesanan pun telah
sampai di atas meja, setengah porsi sate ditaruh di atas bumbu kacang
yang di sampingnya ditambah dengan cabai rebus dan irisan bawang merah
mentah. Disertai dengan sepiring nasi punel yang disisinya ditambah
dengan kelapa sangrai yang cukup halus.
Waktu
pertama melihatnya kurang begitu tertarik, mungkin karena warnanya yang
terlihat agak kusam. Tapi potongan dagingnya lebih besar dari ukuran
sate biasanya, sama seperti informasi yang Saya terima sebelumnya. Dari
pada penasaran terus, Saya pun mulai menghaluskan cabe dan mencampurnya
dengan bumbu. Setelah sate dicampur juga dengan sambal, wow
rasanya diluar dugaan. Empuk, gurih dan cukup unik, pantas saja
warungnya ramai dan Saya harus rela menunggu cukup lama untuk
menikmatinya.
Untuk kombinasi sate klopo dalam
seporsi bisa dipilih sesuai selera, mau daging saja atau campur dengan
jerohan atau lemak. Sedangkan harganya juga cukup terjangkau, untuk
seporsi sate biasanya dibandrol sekitar ±16ribu rupiah, tergantung jenis
isiannya. Selain sate klopo yang terbuat dari daging sapi,
warung ini juga menyediakan sate ayam. Biasanya warung ini mulai
melayani para pembelinya sejak pukul setengah 7 pagi sampai malam
sekitar pukul 11 setiap hari.
(Lila, Oktober 2011)
Sumber foto : koleksi www.wisatakuliner.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar